Wednesday, June 6, 2007

KONSULTASI JURNALISTIK

Menggabungkan Berita Yang Bertentangan

Assalamualaikum.
Kang Romel, saya punya pertanyaan:
1. Apakah berita interpretasi boleh menggabungkan dua berita yang seolah-olah bertentangan. Misalnya, di satu sisi memuat berita tentang Indonesia sebagai juara perusak hutan. Di sisi lain, orang-orang yang concern terhadap kelestarian hutan. Kemudian kita membuat interpretasi dari kedua hal yang bertentangan tersebut?
2. Dalam kaitan dengan pertanyaan No.1, apakah sebaiknya berita tersebut dibuat menjadi feature?

3. Dalam pembuatan lead feature, bolehkah menggabungkan dua jenis lead? Misalnya lead kalimat pendek dengan question lead. Contohnya: "Angklung. Alat kesenian sunda ini tentu Anda kenal. Namun, apakah Anda tahu kalau angklung dapat dimainkan oleh anak berusia tiga tahun? Saung Angklung udjo membuat angklung dapat dimainkan siapa saja sekaligus melestarikan kebudayaan bangsa."

Hatur Nuhun.
Wassalam
Syarief Hidayat, Batic XV 04032

Wa’alaikum salam.
1. Boleh. Tapi sebenarnya bukan bertentangan, melainkan pengayaan data tentang sisi lain di balik juara perusak hutan. Justru bagus. Berita jadi berimbang antara hal negatif dan positif. Kesimpulannya bisa begini: para pelestari hutan masih belum mencapai tujuannya. Kekuatan perusak lebih besar daripada pelestari.
2. Bebas. Mau berita biasa, feature, atau artikel, tapi jika isinya dominan opini/interpretasi, sebaiknya jadi artikel opini.
3. Boleh, selama tidak rancu. Contoh yang Bapak kemukakan tidak rancu, bagus malah.
Wasalam.
Romeltea

No comments: